Saturday, December 8, 2012

save our generation: Kisi-kisi Tes Bahasa Inggris Semester 1

save our generation: Kisi-kisi Tes Bahasa Inggris Semester 1: Senin 26 Nopember 2012 Tes direktorat akan diadakan pada tanggal tersebut. Segala hal harus disiapkan entah itu mental, fikiran dan keseha...

save our generation: Materi Pelatihan Di Batam

save our generation: Materi Pelatihan Di Batam: Satu kesempatan lagi datang untuk sharing multimedia. Kali ini datang dari Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Batam. Pada kesempatan kal...

Friday, June 1, 2012

batamtoday.com | Portal Berita Kepri/Kelulusan UN smp Kepri 2012

batamtoday.com | Portal Berita Kepri:

'via Blog this'

batamtoday.com | Portal Berita Kepri/Kelulusan UN smp Kepri 2012

batamtoday.com | Portal Berita Kepri:

'via Blog this'

Tingkat Kelulusan UN SMP 2012 Meningkat dari Tahun Lalu |

Tingkat Kelulusan UN SMP 2012 Meningkat dari Tahun Lalu |:

'via Blog this'

Tingkat Kelulusan UN SMP 2012 Meningkat dari Tahun Lalu |

Tingkat Kelulusan UN SMP 2012 Meningkat dari Tahun Lalu |:

'via Blog this'

Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau

Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau:

'via Blog this'

Foto wisuda stain bkt 30 mei 2012

img_1555.jpg (1600×1200):

'via Blog this'

Membangun Tradisi Mengejar Prestasi

Membangun Tradisi Mengejar Prestasi: " "

'via Blog this'

::.. STAIN Bukittinggi

::.. STAIN Bukittinggi:

'via Blog this'

Friday, May 18, 2012

Surat Sad - The Noble Qur'an - القرآن الكريم

Surat Sad - The Noble Qur'an - القرآن الكريم:

'via Blog this'

Tausyiah Harian KAMMI Jepang : II.4 Empat Tanda Tadabbur Al Quran

Tausyiah Harian KAMMI Jepang : II.4 Empat Tanda Tadabbur Al Quran:

'via Blog this'

Surat 'Ali `Imran - The Noble Qur'an - القرآن الكريم

Surat 'Ali `Imran - The Noble Qur'an - القرآن الكريم:

'via Blog this'

TADABBUR QURAN SARANA BERDIALOG DENGAN ALLAH | Pondok Tadabbur

TADABBUR QURAN SARANA BERDIALOG DENGAN ALLAH | Pondok Tadabbur:

'via Blog this'

Keutamaan Menghafal Al-Quran ~ Blog Muslim

Keutamaan Menghafal Al-Quran ~ Blog Muslim:

'via Blog this'

(3) Al-quran Pedoman Hidup

(3) Al-quran Pedoman Hidup:

'via Blog this'

Membangun Kecerdasan Qurani | Republika Online

Membangun Kecerdasan Qurani | Republika Online:

'via Blog this'

Keutamaan Menghafal Al-Qur`an

Keutamaan Menghafal Al-Qur`an: ""Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)"

'via Blog this'

Surat Al-Qiyamah - The Noble Qur'an - القرآن الكريم

Surat Al-Qiyamah - The Noble Qur'an - القرآن الكريم:

'via Blog this'

Monday, May 7, 2012

Manfaat Tersembunyi dibalik Pahitnya Sayur Pare - wahw33d

Manfaat Tersembunyi dibalik Pahitnya Sayur Pare - wahw33d:

'via Blog this'

Khasiat di balik rasa pahit pare - Seputar Obat

Khasiat di balik rasa pahit pare - Seputar Obat:

'via Blog this'

Beda Orang Jepang dengan Indonesia di Berbagai Situasi | Kackdir

Beda Orang Jepang dengan Indonesia di Berbagai Situasi | Kackdir:

'via Blog this'

PTK-Pendahuluan

gsasmartzone selalu berkarya untuk ban:

'via Blog this'

MULTIPLE INTELLIGENCES THEORY (Teori Kecerdasan Majemuk)

MULTIPLE INTELLIGENCES THEORY (Teori Kecerdasan Majemuk):

'via Blog this'

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN:

'via Blog this'

TEORI KECERDASAN GANDA DAN PENERAPANNYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN « Fadlibae Weblog's

TEORI KECERDASAN GANDA DAN PENERAPANNYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN « Fadlibae Weblog's:

'via Blog this'

TEORI KECERDASAN GANDA 1

TEORI KECERDASAN GANDA:

'via Blog this'

Wednesday, May 2, 2012

Kata kata Perpisahan dalam Pantun

Kata kata Perpisahan dalam Pantun:

'via Blog this'

BIOGRAFI MUHAMMAD IQBAL

BIOGRAFI MUHAMMAD IQBAL:

'via Blog this'

Bangsa Kasihan ~ Khalil Gibran

Bangsa Kasihan ~ Khalil Gibran:

'via Blog this'

Pantun Minangkabau

Pantun Minangkabau:

'via Blog this'

Syair Aishah Kepada Nabi ~ Aishah ra

Syair Aishah Kepada Nabi ~ Aishah ra:

'via Blog this'

PUISI TENTANG CINTA ABADI - MUHAMMAD IQBAL

PUISI TENTANG CINTA ABADI - MUHAMMAD IQBAL:

'via Blog this'

Puisi – Ke Mana Selepas Itu

Puisi – Ke Mana Selepas Itu:

'via Blog this'

Petikan Sajak Muhammad Iqbal

Petikan Sajak Muhammad Iqbal:

'via Blog this'

Allamah Sir Muhammad Iqbal: Penyair Yang Pemikir « ummahonline.com

Allamah Sir Muhammad Iqbal: Penyair Yang Pemikir « ummahonline.com:

'via Blog this'

PUISI GURU >> Kumpulan Puisi Guru | Puisi & Guru

PUISI GURU >> Kumpulan Puisi Guru | Puisi & Guru:

'via Blog this'

Kumpulan Puisi untuk Guru dan Pendidikan Terbaru » LokerSeni

Kumpulan Puisi untuk Guru dan Pendidikan Terbaru » LokerSeni:

'via Blog this'

Lirik Lagu Himne Guru Berubah « Mancung64′s Weblog

Lirik Lagu Himne Guru Berubah « Mancung64′s Weblog:

'via Blog this'

Wednesday, April 25, 2012

Daily Conversation: Giving Information (Memberikan Informasi) | LetSpeakEnglish

Daily Conversation: Giving Information (Memberikan Informasi) | LetSpeakEnglish: "
"

'via Blog this'

LetSpeakEnglish | Greeting – Basic (Ucapan salam)

LetSpeakEnglish | Greeting – Basic (Ucapan salam):

'via Blog this'

LetSpeakEnglish | 5 Kesalahan Terbesar dalam Belajar Speaking

LetSpeakEnglish | 5 Kesalahan Terbesar dalam Belajar Speaking:

'via Blog this'

LetSpeakEnglish | 5 Kesalahan Terbesar dalam Belajar Speaking

LetSpeakEnglish | 5 Kesalahan Terbesar dalam Belajar Speaking:

'via Blog this'

LetSpeakEnglish | Tips Menghindari Diam dalam Speaking

LetSpeakEnglish | Tips Menghindari Diam dalam Speaking:

'via Blog this'

Menyatakan Rasa Kaget dan Tidak Percaya dalam bahasa Inggris | LetSpeakEnglish

Menyatakan Rasa Kaget dan Tidak Percaya dalam bahasa Inggris | LetSpeakEnglish:

'via Blog this'

Belajar Logat Penutur Asli Bahasa Inggris | LetSpeakEnglish

Belajar Logat Penutur Asli Bahasa Inggris | LetSpeakEnglish:

'via Blog this'

“To be” simple present (am, is, are) dan personal pronoun | LetSpeakEnglish

“To be” simple present (am, is, are) dan personal pronoun | LetSpeakEnglish:

'via Blog this'

Kumpulan Tenses | LetSpeakEnglish

Kumpulan Tenses | LetSpeakEnglish:

'via Blog this'

Small World: KAMUS BAHASA MINANG : Bahasa Paling Keren :p

Small World: KAMUS BAHASA MINANG : Bahasa Paling Keren :p:

'via Blog this'

Tuesday, April 24, 2012

Manfaat Daun Salam – Tak Hanya Sebagai Bumbu Dapur

Manfaat Daun Salam – Tak Hanya Sebagai Bumbu Dapur:

'via Blog this'

Cara Tips Mengecilkan Perut

Cara Tips Mengecilkan Perut:

'via Blog this'

Manfaat Manggis, dari Buah sampai ke Kulit - SUARA MERDEKA CYBERNEWS .:SEHAT

Manfaat Manggis, dari Buah sampai ke Kulit - SUARA MERDEKA CYBERNEWS .:SEHAT:

'via Blog this'

khasiat buah manggis untuk kesehatan

khasiat buah manggis untuk kesehatan:

'via Blog this'

Khasiat Buah Manggis Untuk Untuk Pengobatan Alami

Khasiat Buah Manggis Untuk Untuk Pengobatan Alami:

'via Blog this'

Inovasi Pendidikan - Speaking Through The Vocamino Game

Inovasi Pendidikan - Speaking Through The Vocamino Game:

'via Blog this'

Inovasi Pendidikan - Speaking Through The Vocamino Game

Inovasi Pendidikan - Speaking Through The Vocamino Game:

'via Blog this'

Monday, April 23, 2012

Inovasi Pendidikan - Pemanfaatan Internet untuk Mendukung Keterampilan Berbicara

Inovasi Pendidikan - Pemanfaatan Internet untuk Mendukung Keterampilan Berbicara:

'via Blog this'

Inovasi Pendidikan - Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Lomba Karya Siswa

Inovasi Pendidikan - Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Lomba Karya Siswa:

'via Blog this'

Inovasi Pendidikan - Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Lomba Karya Siswa

Inovasi Pendidikan - Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Lomba Karya Siswa:

'via Blog this'

Procedure Text | Hallo English

Procedure Text | Hallo English:

'via Blog this'

Inovasi Pendidikan - Sekolah yang Menginspirasi

Inovasi Pendidikan - Sekolah yang Menginspirasi:

'via Blog this'

Inovasi Pendidikan - Sekolah yang Menginspirasi

Inovasi Pendidikan - Sekolah yang Menginspirasi:

'via Blog this'

Saturday, April 21, 2012

Effective Storytelling Techniques - Life123

Effective Storytelling Techniques - Life123:

'via Blog this'

Storytelling Techniques, Hints and Tips

Storytelling Techniques, Hints and Tips:

'via Blog this'

example of narrative « Arieftirta's Blog

example of narrative « Arieftirta's Blog:

'via Blog this'

example of narrative « Lebai Malang

example of narrative « Arieftirta's Blog:

'via Blog this'

NARRATIVE TEXT: Pak Lebai Malang

NARRATIVE TEXT: Pak Lebai Malang:

'via Blog this'

Kaidah Penting dalam Memahami Alquran dan Hadits | Website Ustadz Muslim Al-Atsari

Kaidah Penting dalam Memahami Alquran dan Hadits | Website Ustadz Muslim Al-Atsari:

'via Blog this'

1001 Hadits Terpilih - Halaman 2 - Wattpad

1001 Hadits Terpilih - Halaman 2 - Wattpad:

'via Blog this'

Friday, April 20, 2012

SUARA ISLAM Online - Habib Rizieq: Sudah Saatnya SBY Dimakzulkan

SUARA ISLAM Online - Habib Rizieq: Sudah Saatnya SBY Dimakzulkan

SUARA ISLAM Online - Ternyata Nama Rasulullah Tidak Hanya Satu

SUARA ISLAM Online - Ternyata Nama Rasulullah Tidak Hanya Satu

SUARA ISLAM Online - situs berita Islam terdepan

SUARA ISLAM Online - situs berita Islam terdepan

Kisah Teladan

SUARA ISLAM Online - situs berita Islam terdepan:

'via Blog this'

Misc - ABU HANIFA, SALAFIS, AL-FIQH AL-AKBAR, AND THE TRUTH

Misc - ABU HANIFA, SALAFIS, AL-FIQH AL-AKBAR, AND THE TRUTH:

'via Blog this'

takhrij « Hidupkan Sunnah HANCURKAN BID'AH

takhrij « Hidupkan Sunnah HANCURKAN BID'AH:

'via Blog this'

::.. STAIN Bukittinggi

::.. STAIN Bukittinggi:

'via Blog this'

::.. STAIN Bukittinggi

::.. STAIN Bukittinggi:

'via Blog this'

Thursday, April 19, 2012

Misc - ABU HANIFA, SALAFIS, AL-FIQH AL-AKBAR, AND THE TRUTH

Misc - ABU HANIFA, SALAFIS, AL-FIQH AL-AKBAR, AND THE TRUTH:

'via Blog this'

`By Samantha Young | Muslim Education and Converts Center of America

`By Samantha Young | Muslim Education and Converts Center of America:

'via Blog this'

From Party Girl to Hijabi Girl | Muslim Education and Converts Center of America

From Party Girl to Hijabi Girl | Muslim Education and Converts Center of America:

'via Blog this'

Nuh Ha Mim Keller : Becoming A Muslim

Nuh Ha Mim Keller:

'via Blog this'

The truth about Prophet Muhammad

What is Islam? « MSA at Old Scona Academic

What is Islam? « MSA at Old Scona Academic:

'via Blog this'

Kanker serviks incar wanita perokok

Kanker serviks incar wanita perokok:

'via Blog this'

Khasiat air kelapa

Khasiat air kelapa:

'via Blog this'

Khasiat air kelapa

Khasiat air kelapa:

'via Blog this'

Resep Arem-arem | InfoResep.com

Resep Arem-arem | InfoResep.com:

'via Blog this'

Arem-Arem

Arem-Arem:

'via Blog this'

Ambisi tak tercapai picu mati muda

Ambisi tak tercapai picu mati muda:

'via Blog this'

Mie Goreng Korea

Mie adalah salah satu makanan Asia yang khas. Jika umumnya kita mengenal aneka mie dari Cina dan juga Jepang, Korea pun punya mie yang khas. Sepintas penyajiannya mirip dengan bihun goreng ala Cina namun dengan sayuran yang lebih beragam dan berwarna. Japchae menggunakan mie khusus yang dibuat dari pati ubi, namun jika Anda susah mendapatkan mie khas Korea ini, Anda bisa menggunakan bihun yang terbuat dari beras.

Bahan:



250 gram bihun
1/2 buah wortel, diiris korek api
1/2 buah bawang bombay, diiris korek api
1/2 buah paprika, diiris korek api

Jamur Shiitake diiris tipis

3 sdm kecap manis
1 sdm bawang putih halus
1 sdm gula
1/2 sdt minyak wijen

merica dan garam secukupnya

wijen untuk taburan

Cara Membuat:

1. Rendam bihun di dalam air panas, biarkan hingga melunak. Tiriskan.
2. Tumis bawang putih, jamur dan sayur-sayuran dengan minyak secukupnya, angkat dan sisihkan.
3. Tumis bihun, dan gabungkan dengan sayuran yang telah dimasak. Masak hingga matang merata.
4. Setelah matang, matikan api dan masukkan kecap, minyak wijen, gula dan merica, aduk rata. Setelah tercampur rata, tambahkan garam dan aduk lagi hingga merata. Taburi dengan wijen.

Lumpia Goreng Bumbu Thai

Butuh cemilan nikmat di sore hari? Yuk coba lumpia goreng citarasa khas ini.

BAHAN:

2 sendok makan minyak goreng
1/2 buah bawang bombay, cincang halus
2 siung bawang putih, cincang halus
50 gr soun, rendam air hangat
3 lembar jamur kuping, iris tipis
100 gr taoge
3 batang daun ketumbar, cincang halus
5 sendok makan saus bangkok
10 lembar spring roll/kulit lumpia
minyak goreng secukupnya
garam, merica bubuk, dan gula pasir secukupnya

CARA MEMBUAT:

Panaskan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum.
Masukkan taoge, jamur, daun ketumbar, soun, saus bangkok, garam, merica bubuk, dan gula pasir, aduk rata dan masak hingga matang. Angkat.
Ambil selembar kulit lumpia, beri isian, lipat, lalu gulung hingga padat dan rapi.
Goreng dalam minyak panas sedang hingga matang, angkat dan tiriskan.

Tips Cara Cerdas Cegah KANKER PAYUDARA

Menjaga kesehatan payudara adalah hal yang harus dilakukan setiap wanita. Salah satu cara menjaganya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang. Seperti yang kita tahu, pola makan yang tidak sehat bisa memicu kanker payudara. Untuk itu, atur pola makan Anda agar payudara lebih sehat dan terhindar dari resiko penyakit ganas, kanker payudara.

Bijak mengonsumsi daging
Saat akan makan daging merah, pilihlah yang tipis dan tidak ada lemak putihnya atau biasa disebut gajih. Karena lemak tersebut bisa memicu naiknya bobot tubuh Anda. Menurut jurnal kanker, wanita yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas beresiko tinggi terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang memiliki berat badan normal.

Kurangi konsumsi makanan kaleng dan cepat saji
Kesibukan seringkali membuat kita ingin segalanya serba cepat termasuk dalam pemilihan makanan. Alasan sering telat bangun pagi membuat sebagian dari Anda banyak yang sarapan dengan mi instan, makanan kaleng atau makanan cepat saji lainnya. Hal itu sebaiknya dikurangi atau bahkan dihilangkan. Anda seharusnya mengonsumsi sarapan dengan asupan makanan berkualitas seperti susu dan roti gandum. Harap diingat, bahwa makanan kaleng atau instan mengandung bahan pengawet yang berperan besar sebagai pemicu terjadinya kanker payudara.

Konsumsi kacang kedelai
Di negara China dan Jepang, angka kasus kanker payudara sangat rendah. Hal itu karena kebiasaan mereka mengonsumsi kacang kedelai olahan seperti tahu dan susu kedelai. Dari 18 penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa mengonsumsi kacang kedelai bisa menurunkan resiko kanker payudara secara signifikan. Laurence Kolonel, M.D., Ph.D., kepala peneliti di Cancer Research Center of Hawaii, Amerika Serikat, menyarankan lebih baik mengonsumsi kedelai alami dibandingkan yang berbentuk suplemen. Hal itu karena, menurutnya, dosis phytoestrogen yang ditemukan dalam suplemen fungsinya seperti estrogen dalam tubuh, dan bisa memicu perubahan sel menjadi tidak normal pemicu kanker.

Kurangi alkohol
“Meskipun hanya minum sedikit setiap hari, tetapi kandungannya bisa meningkatkan resiko kanker payudara cukup besar," kata Kolonel yang dikutip dari laman Shine. Akan lebih baik jika Anda tidak minum alkohol sama sekali, terutama jika dalam riwayat keluarga ada yang pernah terkena kanker. Namun jika hal itu sulit Anda lakukan, cobalah kurangi kadarnya setiap hari, jangan malah menambahnya.

Makanan Pereda Sariawan

Sariawan kerap dialami oleh siapa saja. Apalagi jika orang tersebut tak pandai memilih makanan. Selain kekurangan vitamin, sariawan juga dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti rokok, minuman alkohol, makan atau minum yang panas dan hidangan pedas.

Saat sariawan melanda, otomatis nafsu makan pun akan menurun. Apa saja yang masuk ke dalam mulut terasa sakit dan hambar. Untuk mencegah dan mengobatinya, Anda dapat mengkonsumsi beberapa jenis makanan berikut ini:

Vitamin B
Kekurangan vitamin B tak hanya menyebabkan mulut bermasalah, tetapi juga memicu anemia dan depresi. Untuk memperolehnya vitamin B, Anda dapat konsumsi tiram, telur ikan, susu kedelai, dan susu beras secara rutin.

Zat besi
Zat besi tidak hanya menyembuhkan sariwan, tetapi juga memperkuat tulang dan otot. Untuk tetap fit dan sehat, sebaiknya Anda rutin mengkonsumsi bayam, daging sapi, hati ayam, wijen dan sereal.

Asam folat
Untuk menghindari sariawan atau luka mulut yang berulang, Anda harus membiasakan mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat. Asam folat banyak terdapa pada sayuran hijau gelap, seperti bayam, asparagus, kacang polong, lobak dan kacang-kacangan.

Air kelapa
Meski bukan salah satu jenis makanan, air kelapa adalah obat ampuh yang dapat menyembuhkan luka pada mulut. Banyak minum air kelapa juga dapat meredakan peradangan dan mencegah sariawan.

Buah-buahan
Jeruk, pisang dan nanas merupakan makanan sehat yang dapat menyembuhkan sariawan di mulut. Buah-buahan ini dapat membantu karena dapat meningkatkan metabolisme, anti-inflamasi dan kaya vitamin C. Jika Anda memiliki masalah serius dengan sariawan, konsumsilah buah-buahan ini.

Manfaat sayur dan buah berwarna ungu

Manfaat sayur dan buah berwarna ungu:

'via Blog this'

Fatwa Ulama Saudi: Hadiah Undian Melalui SMS Adalah Perjudian - Cyber Sabili Ramah Tegas dan Diperhitungkan

Fatwa Ulama Saudi: Hadiah Undian Melalui SMS Adalah Perjudian - Cyber Sabili Ramah Tegas dan Diperhitungkan

Menjadikan Kubur Sebagai Masjid — Muslim.Or.Id – Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Menjadikan Kubur Sebagai Masjid — Muslim.Or.Id – Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah:

'via Blog this'

Read...Write...Think...Smile

Read...Write...Think...Smile:

'via Blog this'

Teaching Comprehension

Teaching Comprehension:

'via Blog this'

Chocolate for Teachers: The Best Substitute Teacher Note. Ever.

Chocolate for Teachers: The Best Substitute Teacher Note. Ever.: I have a very challenging class this year. Don't get me wrong, I love every single kid I have. Really. Most years I have one kid that...

Teachers QUOTES

Quotes « TWO WRITING TEACHERS:

'via Blog this'

debrennersmith: Writing and Reading Lessons

debrennersmith: Writing and Reading Lessons:

'via Blog this'

A Collection of Teacher POEMS

Early Childhood - educational preschool and kindergarten teaching activities:

'via Blog this'

Tuesday, April 17, 2012

HIJAB

Muslim women observe HIJAB (covering the head and the body) because ALLAH(swt )has told them to do so.

"O Prophet, tell your wives and daughters and the believing women to draw their outer garments around them (when they go out or are among men). That is better in order that they may be known (to be Muslims) and not annoyed..."[Nob le Quran 33:59]

Other secondary reasons include the requirement for modesty in both men and women. Both will then be evaluated for intelligence ."A Muslim woman who covers her head is making a statement about her identity. Anyone who sees her will know that she is a Muslim and has a good moral character. Many Muslim women who cover are filled with dignity and self esteem; they are pleased to be identified as a Muslim woman. As a chaste, modest, pure woman, she does not want her sexuality to enter into interactions with men in the smallest degree.

The question of Hijab for Muslim women has been a controversy for centuries and will probably continue for many more. Some learned people do not consider the subject open to discussion and consider that covering the face is required, while a majority are of the opinion that it is not required. A middle line position is taken by some who claim that the instructions are vague and open to individual discretion depending on the situation. The wives of the Prophet (peace and blessings be upon him) were required to cover their faces so that men would not think of them in sexual terms since they were the"Mothers of the Believers,"but this requirement was not extended to other women.

The word"Hijab"come s from the Arabic word"hajaba"mea ning to hide from view or conceal. In the present time, the context of Hijab is the modest covering of a Muslim woman. The question now is what is the extent of the covering? The Quran says:

"Say to the believing man that they should lower their gaze and guard their modesty; that will make for greater purity for them; and Allah is well acquainted with all that they do. And say to the believing women that they should lower their gaze and guard their modesty; and that they should not display their beauty and ornaments except what must ordinarily appear thereof; that they should draw their veils over their bosoms and not display their beauty except to their husbands..."[No ble Quran 24:30-31]

These verses from the Quran contain two main injunctions:

A woman should not show her beauty or adornments except what appears by uncontrolled factors such as the wind blowing her clothes, and

the head covers should be drawn so as to cover the hair, the neck and the bosom.

Islam has no fixed standard as to the style of dress or type of clothing that Muslims must wear. However, some requirements must be met. The first of these requirements is the parts of the body which must be covered. Islam has two sources for guidance and rulings: first, the Quran, the revealed word of Allah and secondly, the Hadith or the traditions of the Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) who was chosen by Allah to be the role model for mankind. The following is a Tradition of the Prophet:

"Ayshah reported that Asma'the daughter of Abu Bakr came to the Messenger of Allah (peace and blessings be upon him) while wearing thin clothing. He approached her and said:'O Asma'! When a girl reaches the menstrual age, it is not properthat anything should remain exposed except this and this. He pointed to theface and hands."[Abu Dawud]

The second requirement is looseness. The clothing must be loose enough so as not to describe the shape of the woman's body. One desirable way to hide the shape of the body is to wear a cloak over other clothes. However, if the clothing is loose enough, an outer garment is not necessary. Thickness is the third requirement. The clothing must be thick enough so as not to show the color of the skin it covers or the shape of the body. The Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) stated that in later generations of his Ummah there would be

"women who would be dressed but naked and on top of their heads (what looks like) camel humps. Curse them for they are truly cursed."[Muslim ]

Another requirement is an over-all dignified appearance. The clothing should not attract men's attention to the woman. It should not be shiny and flashy so that everyone notices the dress and the woman. In addition there are other requirements:

Women must not dress so as to appear as men.

"Ibn Abbas narrated:'The Prophet (peace and blessings be upon him) cursed the men who appear like women and the women who appear like men.'"[Bukhari]

Women should not dress in a way similar to the unbelievers.

The clothing should be modest, not excessively fancy and also not excessively ragged to gain others admiration or sympathy.

Often forgotten is the fact that modern Western dress is a new invention. Looking at the clothing of women as recently as seventy years ago, we see clothing similar to Hijab. These active and hard-working women of the West were not inhibited by their clothing which consisted of long, full dresses and various types of head covering. Muslim women who wear Hijab do not find it impractical or interfering with their activities in all levels and walks of life. Hijab is not merely a covering dress but more importantly, it is behavior, manners, speech and appearance in public. Dress is only one facet of the total being. The basic requirement of the Muslim woman's dress apply to the Muslim man's clothing with the difference being mainly in degree. Modesty requires that the area between the navel and the knee be covered in front of all people except the wife. The clothing of men should not be like the dress of women, nor should it be tight or provocative. A Muslim should dress to show his identity as a Muslim. Men are not allowed to wear gold or silk. However, both are allowed for women.

For both men and women, clothing requirements are not meant to be a restriction but rather a way in which society will function in a proper, Islamic manner.

KISI-KISI UN 2012

'via Blog this'

POS UN SD 2012

'via Blog this'

POS UN SMP-SMA 2012

'via Blog this'

DEFINISI GURU

Definisi guru diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Pasal 1 ayat 1)

Peranan guru sangat penting dalam dunia pendidikan karena selain berperan mentransfer ilmu pengetahuan ke peserta didik, guru juga dituntut memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya.

Guru terdiri dari guru pegawai negeri sipil (PNS) dan guru bukan pegawai negeri sipil. Guru bukan PNS dapat melakukan penyetaraan angka kredit fungsional guru. Penetapan jabatan fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan angka kreditnya, bukan sebatas untuk memberikan tunjangan profesi bagi mereka, namun lebih jauh adalah untuk menetapkan kesetaraan jabatan, pangkat/golongan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sekailgus demi tertib administrasi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil.

Monday, April 16, 2012

Kewajiban Puasa di Bulan Ramadhan

Hai ORang-ORang yang beRiman, diwajibkan atas kamu beRpuasa sebagaimana diwajibkan atas ORang-ORang sebelum kamu agaR kamu beRtakwa”
[QS. Al Baqarah (2) ayat 183]

Allah SWT mewajibkan umat muslim untuk berpuasa di bulan Ramadhan, beRikut ganjaRan yang akan diteRima bagi ORang yang meninggalkan puasa Ramadhan:

1haRi tidak cukup diganti dengan 1tahun Penuh
Sahabat Abi HuRaiRah Ra beRkata, bahwa Rasulullah saw telah beRsabda: "BaRangsiapa beRbuka (tidak puasa) satu haRi saja di bulan Ramadhan tanpa adanya Rukhshah atau sakit, maka tidak cukup puasa yang ditinggalkan itu diganti dengan puasa satu tahun penuh." (HR. TiRmidzi, Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya. Sedang teks hadis ini menuRut Riwayat TiRmidzi).

Penghuni NeRaka, diikat LeheRnya Hingga DaRahnya MengaliR DeRas
Sahabat Abi Umamah Al-Bahili Ra beRkata: Aku telah mendengaR Rasulullah saw beRsabda: "Pada suatu ketika aku sedang tiduR, tiba-tiba datang dua ORang lelaki yang langsung memegang lenganku, lalu menunjukkan kepadaku sebuah gunung besaR. Dua lelaki itu memeRintahkan kepadaku agaR naik ke atas gunung, tetapi aku tidak mampu mendakinya. Lalu meReka beRkata: "Kami akan membeRikan kemudahan kepadamu." Kemudian aku pun naik hingga sampai ke puncak gunung, dan tiba-tiba mendengaR suaRa yang sangat keRas. Aku beRtanya: "SuaRa apakah ini?" MeReka menjawab: "Ini adalah suaRa jeRitan penghuni neRaka." Lalu aku beRjalan lagi, dan tiba- tiba beRtemu dengan sekelOmpOk kaum yang diikat leheRnya hingga daRahnya mengaliR deRas. Aku pun beRtanya: "Siapakah meReka?" Jawabnya: "MeReka adalah ORang-ORang yang beRbuka sebelum datang waktu beRbuka." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).

KafiR, Halal DaRahnya.
Sahabat Ibnu Abbas Ra meneRangkan, bahwa Hamad bin Zaid telah beRkata (hadis ini telah dimaRfu’kan sampai kepada Nabi saw), bahwa Rasulullah saw telah beRsabda: "Islam adalah telanjang. Sedang tiang penyangga beRdiRinya Islam ada tiga peRkaRa. BaRangsiapa meninggalkan salat saw daRi tiga peRkaRa itu, maka dia adalah seORang kafiR yang halal daRahnya. Tiga peRkaRa itu adalah beRsaksi tidak ada Tuhan selain Allah, melaksanakan shalat faRdhu, dan beRpuasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Ya’la dengan sanad hasan).

Sunday, April 15, 2012

KEBAIKAN SEORANG IBU

Membalas Kebaikan Ibu..
Posted on 29 March 2012 by pepenhermawan
Membalas Kebaikan Ibu..
Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah.
Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?“ Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi, engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.“ (Kitab alKabair karya adz-Dzahabi).

Kisah di atas memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa setiap anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya, kecuali ia menemukan orang tuanya sebagai budak, lalu dibeli dan dimerdekakan. (HR Muslim).
Dalam hadis lain, “Berbuat baik kepada kedua orang tua itu lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah, dan berjihad di jalan Allah.“ (HR Thabrani).

Apakah masih ada kewajiban berbuat baik kepada orang tua setelah keduanya wafat?
Sabda Nabi SAW, “Masih, yaitu mendoakannya, memohonkan ampunan untuknya, menunaikan janjinya, memuliakan temannya, dan menyambung hubungan kerabat yang tidak tersambung kecuali dengannya.“ (HR Abu Dawud, Ibnu Hi bban, dan al-Hakim).

Sejarah mencatat, banyak orang hebat yang lahir dari seorang ibu yang juga hebat.
Kita tidak akan dapat menjadi hebat seperti sekarang tanpa sentuhan darinya.
Maka, tak berlebihan jika ada ungkapan, surga berada di bawah telapak kaki ibu.

Karena itu, ketika seorang laki-laki berhijrah dari Yaman kepada Nabi SAW dan ingin berjihad.
Kemudian, Nabi SAW bertanya, “Apakah di Yaman masih ada orang tuamu?“ “Masih ya Rasulullah“ jawab laki-laki itu.

Nabi SAW bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan mintalah izin darinya. Jika keduanya memberi izin, engkau boleh berjihad dan jika keduanya tidak mengizinkan, berbuat baiklah kepadanya. Karena hal itu merupakan sesuatu yang paling baik yang engkau bawa untuk bertemu dengan Allah setelah tauhid.“ (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).

Lalu, datang laki-laki lain kepada Nabi SAW meminta baiat untuk berangkat hijrah.
Ia berkata, “Aku datang kepadamu, sehingga membuat kedua orang tuaku menangis.“

Kemudian Nabi SAW bersabda, “Kembalilah kepada keduanya dan buatlah keduanya tertawa, sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.“ (HR Abu Dawud, Nasa’i, dan al-Hakim). Ibu memiliki peran yang tak dapat digantikan oleh siapa pun. Dialah yang mencetak generasi unggul. Maka, tidaklah berlebihan jika seorang penyair mengungkapkan, AlUmmu madrasatun, in a’dadtahaa a’dadta sya’ban thayyiba al-a’raaqi. Ibu itu ibarat sebuah sekolah, apabila kamu persiapkan dengan baik, berarti kamu telah mempersiapkan suatu bangsa dengan dasar yang baik.

Dalam hadis lain, Rasul SAW menempatkan ibu sebagai orang paling utama untuk dihormati. Beliau memerintahkan umatnya senantiasa memuliakan ibunya, kemudian menyayanginya. Setelah itu, barulah bapak. Wallahu a’lam.

Al Mufashal

Al-Qur’an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Asr. Al-Mufashshal adalah surat-surat yang lebih pendek. Disebut dengan mufashshal karena banyak fashal (pemisah) di antara surat-surat tersebut dengan basmalah (al-Zarqani, 1988 : I, 352). Al-Mufashshal,semua surat mulai dari surat Qaaf sampai akhir An-Naas. Hal ini menurut pendapat yang kuat. Ia terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu mufashshal panjang (dari Qaaf sampai akhir Mursalat), mufashshal pertengahan (dari An-Naba’ sampai akhir Al-Lail), mufashshal pendek (dari Adh-Dhuha sampai akhir An-Naas).

Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada didalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu: (1) As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang), yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus; (2) Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu’min dan sebagainya; (3) Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya; (4) Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya.

Al-Mufashshal MP3: Menghapal Surat-Surat Pendek (القرآن) « mifka weblog

Al-Mufashshal MP3: Menghapal Surat-Surat Pendek (القرآن) « mifka weblog:

'via Blog this'

23 Karakter Munafik | The United Muslim Foundation

23 Karakter Munafik | The United Muslim Foundation

Virtual keyboard in English ™ (English)

Virtual keyboard in English ™ (English)

BARA PERADABAN DAN PEREBUT MASA DEPAN: 7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah Swt.

BARA PERADABAN DAN PEREBUT MASA DEPAN: 7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah Swt.:   Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan seben...

Apa Yang Bisa Membuat Syahadat Kita Batal? | The United Muslim Foundation

Apa Yang Bisa Membuat Syahadat Kita Batal? | The United Muslim Foundation

The Process of The Ends of Rasulullah's Life

MUST READ PLEASE AND SHARE

Suddenly, there was a person, he said salaam.

'May I come in?' he asked.

But Fatimah did not allow him enter the room.

'I'm sorry, my father is ill,' said Fatimah, turned her body back
And
Closed the door.

She went back to her father, who had opened his eyes and asked Fatimah,
'Who was he, my daughter?'

'I don't know, my father. It was the first time for me to see
him,'
Fatimah said gently.

Then, Rasulullah looked at his daughter with trembled look, as if he
wanted to reminisce about every part of her daughter's face.

'Know one thing! He is who erases the temporary pleasure; he is who
separates the companionship in the world.

He is the death angel,' said Rasulullah...

Fatimah bore the bomb of her cry. The death angel came toward him, But
Rasulullah asked why Jibril did not come along with him.

Then, Jibril was called. Jibril was ready in the sky to welcome the
soul of Habibullah and the leader of the earth.

'O Jibril, explain me about my rights in front of ALLAH?' Rasulullah
asked with a weakest voice.

'The doors of sky have opened, the angels are waiting for your
soul...'

'All jannats open widely waiting for you,' Jibril said.

But, in fact, all this did not make Rasulullah relieved, his eyes were
still full of worry..

'You are not happy to hear this news?' asked Jibril.

'Tell me about the destiny of my people in future?'

'Don't worry, O Rasul ALLAH. I heard ALLAH tell me: 'I make jannat
haram for every one, except the people of Muhammad who are inside it,'
Jibril said..

It became closer and closer, the time for Malaekatul Mawth to do the work.

Slowly, Rasulullah's soul was pulled. It was seemed that the body of
Rasulullah was full of sweat; the nerves of his neck became tight.

'Jibril, how painful this sakaratul maut is!'

Rasulullah uttered a groan slowly. Fatimah closed her eyes, Ali sat
beside her bowed deeply and Jibril turned his face back.

'Am I repugnant to you that you turn your face back o Jibril?'
Rasulullah asked the Deliverer of Wahy.

'Who is the one who could see the Habibullah in his condition of
sakaratul maut,' Jibril said.

Not for a while, Rasulullah uttered a groan because of unbearable pain.

'O ALLAH, how great is this sakaratul maut. Give me all these pains,
don't give it to my people.'

The body of Rasulullah became cold, his feet and chest did not move anymore....

His lips vibrated as if he wanted to say something, Ali took his ear
close to Rasulullah.

'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - take care of the
saalat and take care the weak people among you.'

Outside the room, there were cries shouted each other, sahabah held
each other. Fatimah closed her face with her hands and, again, Ali
took his ear close to Rasulullah's mouth which became bluish.

'Ummatii, ummatii, ummatii?' - 'My people, my people, my
people.'

And the life of the noble man ended.

Could we love each other like him? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa
baarikwa salim 'alaihi. How deep is Rasulullah's love to us.

Note:

Send this to all your Muslim friends so that there is an awareness
towards the love of ALLAH and His Rasul - because - truly - except
this love, the other loves, are only fana (not everlasting) thing..
Ameen......

Don't worry if people hate you because there are many others who love
and care you in the earth. But be worried if ALLAH hates you because
there is no other who loves and cares you in akhirat.

May Almighty Allah guide all of us to the Right Path and give all of
us the courage to accept the Truth in the light of Qur'an and Sunnah
and to reject all things which are in contradiction to the Holy Qur'an
and Sunnah..

(Ameen ya rab!)

posted by amena — bersama Mohammad Tahir dan 49 lainnya.
Lihat Terjemahan

Saturday, April 14, 2012

PENYAKIT YANG MELANDA WANITA YANG TIDAK MENUTUP AURAT

Para wanita sudah diperintahkan untuk menutupi dirinya. Kewajiban dan perintah dari Allah yang kita ketahui bersama bahwa setiap perintah Allah sebenarnya kembali untuk kepentingan manusia.

Mendapatkan kebahagiaan dengan menaati perintah Allah, tidak hanya kebahagiaan di akhirat tapi juga dampak yang terasa di dunia.

Islam mengajarkan cara berpakaian yang sesuai dengan fitrah manusia, maka itulah pakaian yang terbaik.

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya” (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat.

Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah.

Tentang hal ini Allah berfirman:

Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda.

Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung.

Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???


( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh : Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )

Friday, April 13, 2012

Shahabat Rasulullah : Mu'az bin Jabal

Mu'adz bin Jabal, Pelita Ilmu dan Amal


Tatkala Rasulullah mengambil baiat dari orang-orang Anshar pada perjanjian Aqabah yang kedua, diantara para utusan yang terdiri atas 70 orang itu terdapat seorang anak muda dengan wajah berseri, pandangan menarik dan gigi putih berkilat serta memikat. Perhatian dengan sikap dan ketenangannya. Dan jika bicara maka orang yang melihat akan tambah terpesona karenanya. Nah, itulah dia Mu'adz bin Jabal RA.

Dengan demikian, ia adalah seorang tokoh dari kalangan Anshar yang ikut baiat pada Perjanjian Aqabah kedua, hingga termasuk Ash-Shabiqul Awwalun—golongan yang pertama masuk Islam. Dan orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti demikian, mustahil tidak akan turut bersama Rasulullah dalam setiap perjuangan.

Maka demikianlah halnya Mu'adz. Tetapi kelebihannya yang paling menonjol dan keitstimewaannnya yang utama ialah fiqih atau keahliannya dalam soal hukum. Keahliannya dalam fiqih dan ilmu pengetahuan ini mencapai taraf yang menyebabkannya berhak menerima pujian dari Rasulullah SAW dengan sabdanya: "Umatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu'adz bin Jabal."

Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu'adz hampir sama dengan Umar bin Khathab. Ketika Rasulullah SAW hendak mengirimnya ke Yaman, lebih dulu ditanyainya, "Apa yang menjadi pedomanmu dalam mengadili sesuatu, hai Mu'adz?"

"Kitabullah," jawab Mu'adz.

"Bagaimana jika kamu tidak jumpai dalam Kitabullah?", tanya Rasulullah pula.

"Saya putuskan dengan Sunnah Rasul."

"Jika tidak kamu temui dalam Sunnah Rasulullah?"

"Saya pergunakan pikiranku untuk berijtihad, dan saya takkan berlaku sia-sia," jawab Muadz.

Maka berseri-serilah wajah Rasulullah. "Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai oleh Rasulullah," sabda beliau.

Dan mungkin kemampuan untuk berijtihad dan keberanian menggunakan otak dan kecerdasan inilah yang menyebabkan Mu'adz berhasil mencapai kekayaan dalam ilmu fiqih, mengatasi teman dan saudara-saudaranya hingga dinyatakan oleh Rasulullah sebagai "orang yang paling tahu tentang yang halal dan yang haram".

Suatu hari, pada masa pemerintahan Khalifah Umar, A'idzullah bin Abdillah masuk masjid bersama beberapa orang sahabat. Maka ia pun duduk pada suatu majelis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih. Masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah SAW.

Pada halaqah atau lingkaran itu ada seorang anak muda yang amat tampan, hitam manis warna kulitnya, bersih, baik tutur katanya dan termuda usianya di antara mereka. Jika pada mereka terdapat keraguan tentang suatu hadits, mereka tanyakan kepada anak muda itu yang segera memberikan fatwanya.

"Dan ia tak berbicara kecuali bila diminta. Dan tatkala majelis itu berakhir, saya dekati anak muda itu dan saya tanyakan siapa namanya, ia menjawab, saya adalah Mu'adz bin Jabal," tutur A'idzullah.

Shahar bin Hausyab tidak ketinggalan memberikan ulasan, katanya, "Bila para sahabat berbicara, sedang di antara mereka hadir Mu'adz bin Jabal, tentulah mereka akan sama-sama meminta pendapatnya karena kewibawaannya."

Dan Amirul Mukminin Umar bin Khatab RA sendiri sering meminta pendapat dan buah pikirannya. Bahkan dalam salah satu peristiwa di mana ia memanfaatkan pendapat dan keahliannya dalam hukum, Umar pernah berkata, "Kalau tidaklah berkat Mu'adz bin Jabal, akan celakalah Umar!"

Ia seorang pendiam, tak hendak bicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan jika mereka berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka pulangkan kepada Mu'adz untuk memutuskannya. Maka jika ia telah buka suara, adalah ia sebagaimana dilukiskan oleh salah seorang yang mengenalnya: "Seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara."

Dan kedudukan yang tinggi di bidang pengetahuan ini, serta penghormatan kaum Muslimin kepadanya, baik selagi Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat, dicapai Mu'adz sewaktu ia masih muda. Ia meninggal dunia di masa pemerintahan Umar, sedang usianya belum 33 tahun!

Mu'adz adalah seorang yang murah tangan, lapang hati dan tinggi budi. Tidak sesuatu pun yang diminta kepadanya, kecuali akan diberinya secara berlimpah dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan Mu'adz telah menghabiskan semua hartanya.

Ketika Rasulullah SAW wafat, Mu'adz masih berada di Yaman, yakni semenjak ia dikirim Nabi ke sana untuk membimbing kaum Muslimin dan mengajari mereka tentang seluk-seluk Agama.

Di masa pemerintahan Abu Bakar, Mu'adz kembali ke Yaman. Umar tahu bahwa Mu'adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka ia mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar agar kekayaan Mu'adz itu dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar segera pergi ke rumah Mu'adz dan mengemukakan masalah tersebut.

Mu'adz adalah seorang yang bersih tangan dan suci hati. Dan seandainya sekarang ia telah menjadi kaya raya, maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, tidak pernah diperolehnya dengan berbuat dosa. Bahkan juga tak hendak menerima barang yang syubhat.

Oleh sebab itu, usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkannya dengan alasan pula. Umar berpaling meninggalkannya. Pagi-pagi keesokan harinya Mu'adz pergi ke rumah Umar. Ketika sampai di sana, Mu'adz merangkul dan memeluk Umar, sementara air mata mengalir mendahului kata-katanya. "Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah anda datang, hai Umar, dan menyelamatkan saya!"

Kemudian bersama-sama mereka datang kepada Abu Bakar, dan Mu'adz meminta kepada khalifah untuk mengambil seperdua hartanya. "Tidak satu pun yang akan kuambil darimu," ujar Abu Bakar.

"Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik," kata Umar menghadapkan pembicaraannya kepada Mu'adz.

Andai diketahuinya bahwa Mu'adz memperoleh harta itu dari jalan yang tidak sah, maka tidak satu dirham pun Abu Bakar yang saleh itu akan menyisakan baginya. Namun Umar tidak pula berbuat salah dengan melemparkan tuduhan atau menaruh dugaan yang bukan-bukan terhadap Mu'adz.

Hanya saja masa itu adalah masa gemilang, penuh dengan tokoh-tokoh utama yang berpacu mencapai puncak keutamaan. Di antara mereka ada yang berjalan secara santai, tak ubah bagi burung yang terbang berputar-putar, ada yang berlari cepat, dan ada pula yang berlari lambat, namun semua berada dalam kafilah yang sama menuju kepada kebaikan.

Mu'adz pindah ke Syria (Suriah), di mana ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung ke sana sebagi guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah bin Jarrah—amir atau gubernur militer di sana serta shahabat karib Mu'adz—meninggal dunia, ia diangkat oleh Amirul Mukminin Umar sebagai penggantinya di Syria.

Tetapi hanya beberapa bulan saja ia memegang jabatan itu, Mu'adz dipanggil Allah untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri.

Pada suatu hari Rasulullah SAW bersabda, "Hai Mu'adz! Demi Allah, aku sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: 'Ya Allah, bantulah aku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu."

Mu'adz mengerti dan memahami ajaran tersebut dan telah menerapkannya secara tepat.

Pada suatu pagi Rasulullah bertemu dengan Mu'adz, maka beliau bertanya, "Bagaimana keadaanmu di pagi hari ini, hai Mu'adz?"

"Di pagi hari ini aku benar-benar telah beriman, ya Rasulullah," jawabnya.

"Setiap kebenaran ada hakikatnya," kata Nabi pula, "maka apakah hakikat keimananmu?"

"Setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Dan setiap berada di waktu sore, aku menyangka tidak akan mencapai lagi waktu pagi. Dan tiada satu langkah pun yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada akan diiringi dengan langkah lainnya. Dan seolah-olah kesaksian setiap umat jatuh berlutut, dipanggil melihat buku catatannya. Dan seolah-olah kusaksikan penduduk surga menikmati kesenangan surga. Sedang penduduk neraka menderita siksa dalam neraka."

Maka sabda Rasulullah SAW, "Memang, kamu mengetahuinya, maka pegang teguhlah jangan dilepaskan!"

Menjelang akhir hayatnya, Mu'adz berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu. Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan, tetapi hanyalah untuk menutup haus di kala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan."

Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam gaib, ia masih sempat berujar, "Selamat datang wahai maut. Kekasih tiba di saat diperlukan..." Dan nyawa Mu'adz pun melayanglah menghadap Allah.


Sumber: 101 Sahabat Nabi dan sumber lain

Shahabat Rasulullah Amr bin Jamuh

Amr bin Jamuh, Menggapai Surga Dengan Kaki Pincang




Amr bin Jamuh adalah salah seorang pemimpin Yatsrib pada masa jahiliyah. Dia ipar Abdull bin Amr bin Haram, juga kepala suku Bani Salamah yang dihormati yang dihormati karena pemurah dan memiliki peri kemanusiaan yang tinggi serta gemar menolong orang-orang yang membutuhkan

Telah menjadi kebiasaan para bangsawan jahiliyah untuk menempatkan patung di rumah mereka masing-masing. Dengan demikian, mereka bisa mengambil berkah dan dan memuja patung tersebut setiap saat. Selain itu, untuk memudahkan mereka meletakkan sesajen sembari mengadukan keluhan-keluhan mereka pada waktu yang diperlukan.

Patung di rumah Amr bin Jamuh bernama “Manat”. Patung itu terbuat dari kayu, indah dan mahal harganya. Untuk perawatannya, Amr bin Jamuh terkadang harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Hampir setiap hari patung itu dibersihkan dan diminyaki dengan wangi-wangian khusus dan mahal.

Tatkala cahaya Islam mulai bersinar di Yatsrib dari rumah ke rumah, usia Amr bin Jamuh sudah lewat 60 tahun. Tiga orang putranya: Mu’awadz, Mu’adz dan Khalad, serta seorang kawan sebaya mereka, Mu’adz bin Jabal, telah masuk Islam di tangan Mush‘ab bin Umair, sang duta Islam. Bersamaan dengan ketiga putranya, masuk Islam pula ibu mereka Hindun, istri Amr bin Jamuh. Amr tidak mengetahui kalau mereka telah masuk Islam.

Saat itu, para bangsawan dan pemuka suku di Yatsrib (Madinah) telah banyak yang masuk Islam. Hindun yang sangat mencintai dan menghormati suaminya khawatir kalau suaminya mati dalam keadaan kafir lalu masuk neraka. Sebaliknya Amr sangat mencemaskan keluarganya yang akan meninggalkan agama nenek moyang mereka. Dia takut putra-putranya terpengaruh oleh dakwah yang disebarkan oleh Mush’ab bin Umair. Karena dalam tempo singkat Mush’ab berhasil merubah agama orang banyak dan menjadikan mereka Muslim.

Oleh sebab itu, Amr selalu berkata kepada istrinya, “Hai Hindun, hati-hatilah menjaga anak-anak, agar mereka jangan sampai bertemu dengan orang itu (Mush ‘ab bin ‘Umair)!”

“Ya," jawab istrinya. "Tapi apakah kau pernah mendengar putra kita bercerita mengenai pemuda itu?”

“Celaka! Apakah Mu’adz telah masuk agama orang itu?" tanya Amr gusar.

“Tidak, bukan begitu! Tetapi Mu’adz pernah hadir dalam majelis orang itu, dia ingat kata-katanya,” jawab istrinya menenteramkan hati Amr.

"Panggillah dia kemari!” perintah suaminya.

Ketika Mu’adz hadir di hadapan ayahnya, Amr berkata, “Coba baca kata-kata yang pernah diucapkan orang itu. Bapak ingin mendengarkannya."

Mu’adz membacakan surat Al-Fatihah kepada bapaknya.

“Alangkah bagus dan indahnya kalimat itu. Apakah setiap ucapannya seperti itu?” tanya Amr.

“Bahkan lebih bagus dari itu. Bersediakah ayah baiat dengannya? Rakyat ayah telah banyak yang baiat dengan dia,” kata Mu’adz.

Orang tua itu diam sebentar. Kemudian dia berkata, “Aku tidak akan melakukannya sebelum musyawarah lebih dahulu dengan Manat. Aku menunggu apa yang dikatakan Manat.”

“Bagaimana Manat bisa menjawab? Bukankah itu benda mati, tidak bisa berpikir dan tidak bisa berbicara?” kata Mu’adz.

“Kukatakan padamu, aku tidak akan mengambil keputusan tanpa dia!” tegas Amr.

Putra-putranya mengetahui benar kapan ayah mereka menyembah berhala itu. Mereka juga tahu kalau hati ayah mereka mulai goyah. Oleh sebab itu, mereka mencari jalan bagaimana cara menghilangkan patung tersebut dari hati Amr bin Jamuh. Salah satu jalannya adalah menyingkirkan berhala tersebut dari rumah mereka dan membuangnya jauh-jauh.

Pada suatu malam, putra-putra Amr dan bersama Mu’adz bin Jabal menyusup ke dalam rumah lalu mengambil berhala tersebut dan membuangnya ke dalam lubang kotoran manusia. Tidak seorang pun yang mengetahui dan melihat perbuatan mereka itu.

Pagi harinya, Amr tidak melihat Manat di tempatnya. Ia bergegas mencari berhala tersebut dan akhirnya menemukan di tempat pembuangan kotoran. Bukan main marahnya Amr bin Jamuh melihat kondisi sesembahannya itu. Setelah membersihkan sang berhala dan memberinya wewangian, ia kembali meletakkannya di tempat semula.

Malam berikutnya, Muadz bin Jabal dan putra-putra Amr memperlakukan berhala itu seperti sebelumnya. Demikian juga pada malam-malam berikutnya. Akhirnya, habislah kesabaran Amr. Diambilnya pedang, kemudian digantungkannya di leher Manat, seraya berkata, " Hai Manat, jika kamu memang hebat, tentu bisa menjaga dirimu dari aniaya orang lain!"

Keesokan harinya, Amr bin Jamuh tidak menemukan berhalanya kembali. Ketika ia cari, benda tersebut ditemukannya di tempat pembuangan hajat, terikat bersama bangkai seekor anjing. Di saat ia keheranan, marah dan kecewa, muncullah beberapa pemuka Madinah yang telah masuk Islam. Sambil menunjuk berhala yang terikat dengan bangkai anjing itu, mereka berusaha mengetuk hati Amr bin Jamuh agar menggapai hidayah Allah.

Akhirnya ia sadar, bahwa Manat tak dapat berbuat apa-apa. Manat ternyata tak mempunyai sifat ketuhanan sedikit pun. Selama ini, ia berpikir bahwa kekayaan yang ia miliki itu datang dari Manat. Sekarang ia sadar, bahwa Manat bukanlah Tuhan yang dapat memberinya rezeki dan petunjuk.

Ia kemudian membersihkan badan dan pakaiannya, memakai wewangian, lalu bergegas menemui Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan keislamannya. Amr bin Jamuh merasakan bagaimana manisnya iman. Dia sangat menyesali dosa-dosanya selama dalam kemusyrikan. Maka setelah masuk Islam, ia mengarahkan seluruh hidupnya, hartanya, dan anak-anaknya dalam menaati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Tatkala terjadi Perang Badar, Amr bin Jamuh bersiap-siap hendak turut bergabung, namun sayang Rasulullah tak mengizinkannya turut serta—melihat kondisinya yang renta dan pincang. Beliau memberikan keringanan padanya untuk tidak ikut berperang.

Namun ketika terjadi Perang Uhud, ia pun bersiap-siap hendak turut berjihad. Namun putra-putranya melarang. Ia pun nekat menemui Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, putra-putraku melarangku berbuat kebajikan. Mereka keberatan jika aku ikut berperang karena sudah tua dan pincang. Demi Allah, dengan pincangku ini, aku bertekad meraih surga."

Rasulullah pun akhirnya mengizinkan Amr bin Jamuh turut serta dalam Perang Uhud. Dengan suara mengiba ia memohon kepada Allah SWT, "Ya Allah, berilah aku kesempatan untuk memperoleh syahid. Jangan kembalikan aku kepada keluargaku."

Tatkala perang berkecamuk, kaum Muslimin berpencar. Amr bin Jamuh berada di barisan paling depan. Dia melompat dan berjingkat seraya mengelebatkan pedangnya ke arah musuh-musuh Allah, sambil berteriak, "Aku ingin surga, aku ingin surga!"

Apa yang didambakan Amr akhirnya terwujud jua. Ia gugur sebagai syahid bersama beberapa sahabat lainnya. Tatkala perang berakhir, Rasulullah SAW memerintahkan untuk memakamkan jasad Abdullah bin Amr bin Haram dan Amr bin Jamuh dalam satu liang lahat. Semasa hidup, mereka berdua adalah sahabat setia yang saling menyayangi. Dalam riwayat lain disebutkan, Amr bin Jamuh dimakamkan satu liang dengan putranya, Khalad bin Amr.

Setelah 46 tahun berlalu, tanah pemakaman itu dilanda banjir. Kaum Muslimin terpaksa memindahkan jasad para syuhada. Kala itu, Jabir bin Abdullah bin Haram—putra Abdullah bin Amr bin Haram—masih hidup. Bersama keluarganya, ia memindahkan jasad ayahnya, Abdullah bin Haram dan Amr bin Jamuh. Mereka mendapatkan kedua jasad syuhada itu tetap utuh. Tak sedikit pun dari tubuh mereka yang dimakan tanah. Bahkan keduanya seperti tertidur nyenyak dengan bibir menyunggingkan senyum.



Sumber: 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni

Muhammad SAW : an introduction

Introduction to the Life of Prophet Muhammad (PBUH)

Asslamu alaykum! Welcome to ‘the introduction to the life of Prophet Muhammad (Peace be upon him).’ There has never been a human being so well-respected, loved and followed as Muhammad (pbuh), the final messenger of Allah. There has never been a person who has changed world history so dramatically as Muhammad (pbuh) and his message. The Prophet (pbuh) was the single most important person in the history of the world.

The reason for Muhammad’s (pbuh) success was that he was sent with a pure message from Allah, the creator of all mankind. This message would help us understand how to live our lives. It would tell us about good and bad and about wrong and right. This message would tell us about mankind (about you and me), the universe and the rest of creation around us. This message would tell us about Allah and about our relationship with Allah. The message also told us about the Hereafter, the Day of Judgment, Heaven and Hell.

The Qu'ran is this pure message that was revealed to Muhammad 1400 years ago. These are the words of Allah that were sent to the prophet Muhammad (pbuh). Allah has guarded it and kept it pure from changes and errors. The purpose or mission of the prophet (pbuh) was to deliver this message to Mankind and to follow its teachings.

There is no other message that has such an impact on mankind as the Qu’ran. There are no other revealed books that have been kept pure from changes like the Qu’ran has. The Qu’ran has changed the lives of billions of people in the world. It has helped them become better people and live according to the will of Allah.

There were many prophets that came before prophet Muhammad (pbuh) - 124,000 we are told from Hadith. The Qu’ran tells us that every nation was sent a prophet. The mission of the prophets was to tell their people about Allah and invite them to live their lives according to Allah’s command. This helped them be good and generous people who looked after and cared for each other. The good people would be rewarded with heaven and the people that rebelled and refused the prophet would be punished with hellfire.

When the prophet died, the people would forget part of the message and then add bits to the original message. Eventually, the messages became completely different and the people went astray again. Allah would send another messenger to guide them back to the right path.

This cycle of prophets coming and the people going astray continued for a long time. When Muhammad (pbuh) came, the cycle was broken. The big difference was that the message of Muhammad (pbuh) was for everyone and would never change. If the people went astray, they could turn back to the original message (the Qu’ran) and be guided again. If they did not understand things they could look into the Sunnah which is a practical guide of how the Qu'ran is followed.

Allah said that he would guard the message (the Holy Qu’ran) from any changes. We find that the Qu'ran we have today is the same Qu'ran that was revealed to Muhammad (pbuh) through Angel Jibrael. There is not a word or letter difference between the original and today’s Qu’ran. If anyone goes on the wrong path or gets mixed up, they can read the Qu’ran and receive guidance.

There are no more messengers to come after Prophet Muhammad (pbuh). He was the seal of the prophets. The prophet (pbuh) told us on his last sermon – ‘I have left nothing but two things – the Qu’ran and the Sunnah – follow these and you will never go astray.’

Prophet Muhammad (pbuh) was born in Makkah to Amina and Abdullah. Abdullah passed away before Muhammad (pbuh) was born and was brought up by Amina, his mother. When he was six, his mother passed away and then he was looked after by his loving grandfather Abdul Mutallib. Two years later, Abdul Mutallib also passed away and Muhammad (pbuh) was brought up by his uncle Abu Talib.

Muhammad (pbuh) lived a simple life, marrying Khadija when he was twenty five years old. At the age of forty, the first verses came from Allah in the month of Ramadan. The Angel Jibrael brought these first five verses to Muhammad (pbuh). These words were written down by the scribes and memorised by the Muslims. This message continued for twenty three years and is known as the Qu'ran – the word of Allah.

The people originally refused to follow Muhammad (pbuh) and persecuted him. There were only a handful of people who followed Muhammad (pbuh) and his teachings. The Prophet (pbuh) and his followers suffered many hardships in Makkah. After thirteen years, they left Makkah and migrated to Yathrib (Madina) where many people accepted Islam and the teachings spread very quickly.

The Makkans were not happy; they tried to attack the Muslims on many occasions. These were times of trial for the Muslims. There were times when the Muslims faced many problems and hardships but they continued to struggle on. The Muslims were eventually successful and managed to secure peace in the whole region. Many people began to accept Islam in Arabia but the Makkans continued to plot against the Muslims.

Muhammad (pbuh) and his companions returned to Makkah and the House of Allah. The Muslims then removed all the idols from the Ka'bahand Muhammad (pbuh) forgave these people who had persecuted and harmed him for so many years. There was great happiness and rejoicing in Makkah.

Islam continued to spread and reform the Arabs. After the prophet (pbuh) passed away Islam continued to spread all over the world. The rightly guided Khalifas that came after Muhammad ruled justly and cared for the people. There was justice throughout the lands as more and more people, tribes and countries accepted the teachings of Islam.

The Sahabah, the companions of the prophet Muhammad (pbuh), worked hard to practice the ideals of Islam and teach it to the people. Through the efforts of the Sahabah and the early Muslims we are Muslims today, Alhamdu-lillah.

The Prophet Muhammad (pbuh) was kind and honest. He looked after his family and friends. He had good character and respected the elders. He looked after the orphans and the poor. He was concerned for the wellbeing of all people. He never stole or swore at anyone. He was loved and respected by everyone – the Muslims and the non-Muslims.

The prophet’s character and actions are also recorded in the Hadith books which give us an insight into this great man. Many people try and follow the example of the prophet (pbuh), indeed he is a role model for all Muslims. We should also be kind and good – following the example of the prophet (pbuh) throughout our lives.

In the Seerah class, you will learn a lot about the prophet (pbuh) and about his life. The lessons are very simple and are only a small introduction to the life of our prophet Muhammad (pbuh). You should spend some of your own time and learn more about this great man.

Shahabat Rasulullah : Amr bin Yasir

Ammar bin Yasir, Calon Penghuni Surga


Yasir bin Amir, ayahanda Ammar, berangkat meninggalkan negerinya di Yaman guna mencari dan menemui salah seorang saudaranya. Rupanya ia berkenan dan merasa betah tinggal di Makkah. Bermukimlah ia di sana dan mengikat perjanjian persahabatan dengan Abu Hudzaifah ibnul Mughirah.

Abu Hudzaifah mengawinkannya dengan salah seorang sahayanya bernama Sumayyah binti Khayyath, dan dari perkawinan ini, kedua suami istri itu dikaruniai seorang putra bernama Ammar.

Keislaman mereka termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun (generasi pertama). Dan sebagaimana halnya orang-orang saleh yang termasuk dalam golongan yang pertama masuk Islam, mereka cukup menderita karena siksa dan kekejaman Quraisy.

Orang-orang Quraisy menjalankan siasat terhadap Kaum Muslimin sesuai situasi dan kondisi. Seandainya mereka ini golongan bangsawan dan berpengaruh, mereka hadapi dengan ancaman dan gertakan. Dan setelah itu mereka lancarkan kepadanya perang urat syaraf yang amat sengit.

Dan sekiranya yang beriman itu dari kalangan penduduk Makkah yang rendah martabatnya dan yang miskin, atau dari golongan budak belian, maka mereka didera dan disulutnya dengan api bernyala.

Maka keluarga Yasir termasuk dalam golongan yang kedua ini. Dan soal penyiksaan mereka, diserahkan kepada Bani Makhzum. Setiap hari Yasir, Sumayyah dan Ammar dibawa ke padang pasir Makkah yang demikian panas, lalu didera dengan berbagai azab dan siksa.

Penderitaan dan pengalaman Sumayyah dari siksaan ini amat ngeri dan menakutkan, namun Sumayyah telah menunjukkan sikap dan pendirian tangguh, yang dari awal hingga akhirnya telah membuktikan kepada kemanusiaan suatu kemuliaan yang tak pernah hapus dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur.

Rasulullah SAW selalu mengunjungi tempat-tempat yang diketahuinya sebagai arena penyiksaan bagi keluarga Yasir. Ketika itu tidak suatu apa pun yang dimilikinya untuk menolak bahaya dan mempertahankan diri.

Pengorbanan-pengorbanan mulia yang dahsyat ini tak ubahnya dengan tumbal yang akan menjamin bagi Agama dan akidah keteguhan yang takkan lapuk. Ia juga menjadi contoh teladan yang akan mengisi hati orang-orang beriman dengan rasa simpati, kebanggaan dan kasih sayang. Ia adalah menara yang akan menjadi pedoman bagi generasi-generasi mendatang untuk mencapai hakikat agama, kebenaran dan kebesarannya.

Demikianlah, berlaku pula bagi agama Islam. Makna ini telah dijelaskan oleh Al-Qur'an kepada Kaum Muslimin bukan hanya pada satu atau dua ayat.

Firman Allah SWT: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman” padahal mereka belum lagi diuji?" (QS Al-Ankabut: 2)

"Apakah kalian mengira akan dapat masuk surga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kalian, begitu pun orang-orang yang tabah?" (QS Ali Imran: 142)

"Sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, hingga terbuktilah bagi Allah orang-orang yang benar dan terbukti pula orang-orang yang dusta." (QS Al-Ankabut: 3)

Memang demikianlah Al-Qur’an mendidik putra dan para pendukungnya, bahwa pengorbanan merupakan esensi atau saripati keimanan. Dan bahwa kepahlawanan menghadapi kekejaman dan kekerasan dihadapi dengan kesabaran, keteguhan dan pantang mundur. Maka Sumayyah, Yasir, dan Ammar adalah golongan luar biasa yang beroleh berkah ini.

Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW mengunjungi mereka, Ammar berkata, "Wahai Rasulullah, azab yang kami derita telah sampai ke puncak."

Rasulullah SAW berkata, "Sabarlah, wahai Abal Yaqdhan... Sabarlah wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan bagi kalian ialah surga!"

Siksaan yang diami oleh Ammar dilukiskan oleh kawan-kawannya dalam beberapa riwayat. Berkata Amar bin Hakam, "Ammar itu disiksa sampai-sampai ia tak menyadari apa yang diucapkannya.”

Ammar bin Maimun melukiskan, "Orang-rang musyrik membakar Ammar bin Yasir dengan api. Maka Rasulullah SAW lewat di tempatnya, memegang kepalanya dengan tangan beliau, sambil bersabda, 'Hai api, jadilah kamu sejuk dingin di tubuh Ammar, sebagaimana dulu kamu juga sejuk dingin di tubuh Ibrahim!”

Bagaimanapun juga, semua bencana itu tidaklah dapat menekan jiwa Ammar, walau telah menekan punggung dan menguras tenaganya. Ia baru merasa dirinya benar-benar celaka, ketika pada suatu hari tukang-tukang cambuk dan para penderanya menghabiskan segala daya upaya dalam melampiaskan kezaliman dan kekejiannya. Semenjak hukuman bakar dengan besi panas, sampai disalib di atas pasir panas dengan ditindih batu laksana bara merah, bahkan sampai ditenggelamkan ke dalam air hingga sesak nafasnya dan mengelupas kulitnya yang penuh dengan luka.

Pada hari itu, ketika ia telah tak sadarkan diri lagi karena siksaan yang demikian berat, orang-orang itu berkata kepadanya, “Pujalah olehmu tuhan-tuhan kami!”

Ammar pun mengikuti perintah mereka tanpa menyadari apa yang keluar dari bibirnya. Ketika siuman sebentar akibat dihentikannya siksaan, tiba-tiba ia sadar akan apa yang telah diucapkannya, maka hilanglah akalnya dan terbayanglah di matanya betapa besar kesalahan yang telah dilakukannya, suatu dosa besar yang tak dapat ditebus dan diampuni lagi.

Ketika Rasulullah SAW menemui sahabatnya itu didapatinya ia sedang menangis, maka disapunyalah tangisnya itu dengan tangan beliau seraya berkata, "Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu?”

“Benar, wahai RasuIullah," ujar Ammar.

Rasulullah tersenyum berkata, “Jika mereka memaksaimu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi!”

Lalu dibacakan Rasulullah kepadanya ayat mulia berikut ini: "Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan..." (QS An-Nahl: 106)

Kembalilah Ammar diliputi oleh ketenangan dan dera yang menimpa tubuhnya. Ia tak lagi merasakan sakit. Jiwanya tenang. Ia menghadapi cobaan dan siksaan itu dengan ketabahan luar biasa, hingga pendera-penderanya merasa lelah dan menjadi lemah, bertekuk lutut di hadapan tembok keimanan yang begitu kokoh.

Setelah Rasulullah SAW ke Madinah, kaum Muslimin tinggal bersama beliau bermukim di sana, secepatnya masyarakat Islam terbentuk dan menyempurnakan barisannya. Maka di tengah-tengah masyarakat Islam yang beriman ini, Ammar pun mendapatkan kedudukan yang tinggi. Rasulullah amat sayang kepadanya, dan beliau sering membanggakan keimanan dan ketakwaan Ammar kepada para shahabat.

Rasulullah bersabda, "Diri Ammar dipenuhi keimanan sampai ke tulang punggungnya!”

Dan sewaktu terjadi selisih paham antara Khalid bin Walid dengan Ammar, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memusuhi Ammar, maka ia akan dimusuhi Allah. Dan siapa yang membenci Ammar, maka ia akan dibenci Allah!"

Maka tak ada pilihan bagi Khalid bin Walid, pahlawan Islam itu, selain segera mendatangi Ammar untuk mengakui kekhilafannya dan meminta maaf.

Jika Rasulullah SAW telah menyatakan kesayangannya terhadap seorang Muslim demikian rupa, pastilah keimanan orang itu, kecintaan dan jasanya terhadap Islam, kebesaran jiwa dan ketulusan hati serta keluhuran budinya telah mencapai batas dan puncak kesempurnaan.

Demikian halnya Ammar, berkat nikmat dan petunjuk-Nya, Allah telah memberikan kepada Ammar ganjaran setimpal, dan menilai takaran kebaikannya secara penuh. Hingga disebabkan tingkatan petunjuk dan keyakinan yang telah dicapainya, maka Rasulullah menyatakan kesucian imannya dan mengangkat dirinya sebagai contoh teladan bagi para sahabat.

Beliau bersabda, “Contoh dan ikutilah setelah kematianku nanti, Abu Bakar dan Umar. Dan ambillah pula hidayah yang dipakai Ammar untuk jadi bimbingan!”

Ketika Rasulullah dan kaum Muslimin membangun masjid di Madinah, beliau turut serta mengangkat batu dan melakukan pekerjaan yang paling sukar. Di tengah-tengah khalayak ramai yang sedang hilir mudik itu, terlihatlah Ammar bin Yasir sedang mengangkat batu besar.

Rasulullah juga melihat Ammar, dan langsung mendekatinya. Setelah berhampiran, maka beliau mengipaskan debu yang menutupi kepala Ammar dengan tangannya. kemudian bersabda di hadapan semua shahabatnya, "Malangnya Ibnu Sumayyah, ia dibunuh oleh golongan pendurhaka!"

Kata-kata itu diulangi oleh Rasulullah sekali lagi... kebetulan bertepatan dengan ambruknya dinding di atas tempat Ammar bekerja, hingga sebagian kawannya menyangka bahwa ia tewas yang menyebabkan Rasulullah meratapi kematiannya itu.

Para sahabat terkejut dan menjadi ribut karenanya, tetapi dengan nada menenangkan dan penuh kepastian, Rasulullah menjelaskan, "Tidak, Ammar tidak apa-apa. Hanya nanti ia akan dibunuh oleh golongan pendurhaka!"

Ammar mendengarkan ramalan itu dan meyakini kebenaran pandangan yang disingkapkan oleh Rasulullah. Tetapi ia tidak merasa gentar, karena semenjak menganut Islam ia telah dicalonkan untuk menghadapi maut dan mati syahid di setiap detik, baik siang maupun malam.

Ammar selalu terjun bersama Rasulullah dalam tiap perjuangan dan peperangan bersenjata, baik di Badar, Uhud, Khandaq, dan Tabuk. Dan tatkala Rasulullah telah wafat, perjuangan Ammar tidaklah berhenti. Ia terus berjuang dan berjihad menegakkan agama Allah.

Ketika terjadi pertentangan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah, Ammar berdiri di samping menantu Rasulullah tersebut. Bukan karena fanatik atau berpihak, tetapi karena tunduk kepada kebenaran dan teguh memegang janji! Ali adalah khalifah kaum Muslimin, dan berhak menerima baiat sebagai pemimpin umat.

Ketika meletus Perang Shiffin yang mengerikan itu, Ammar ikut bersamanya. Padahal saat itu usianya telah mencapai 93 tahun. Orang-orang dari pihak Muawiyah mencoba sekuat daya untuk menghindari Ammar, agar pedang mereka tidak menyebabkan kematiannya hingga menjadi manusia “golongan pendurhaka”.

Tetapi keperwiraan Ammar yang berjuang seolah-olah ia satu pasukan tentara juga, menghilangkan pertimbangan dan akal sehat mereka. Maka sebagian dari anak buah Muawiyah mengintai-ngintai kesempatan untuk menewaskannya. Hingga setelah kesempatan itu terbuka, mereka pun membunuh Ammar.

Maka sekarang tahulah orang-orang siapa kiranya golongan pendurhaka itu, yaitu golongan yang membunuh Ammar, yang tidak lain dari pihak Muawiyah!

Jasad Ammar bin Yassir kemudian dipangku Khalifah Ali, dibawa sebuah ke tempat untuk dishalatkan bersama kaum Muslimin, lalu dimakamkan dengan pakaiannya.

Setelah itu, para sahabat kemudian berkumpul dan saling berbincang. Salah seorang berkata, “Apakah kau masih ingat waktu sore hari itu di Madinah, ketika kita sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW dan tiba-tiba wajahnya berseri-seri lalu bersabda, "Surga telah merindukan Ammar?"

"Benar," jawab yang lain.

“Dan waktu itu juga disebutnya nama-nama lain, di antaranya Ali, Salman dan Bilal..." timpal seorang lagi.

Bila demikian halnya, maka surga benar-benar telah merindukan Ammar. Dan jika demikian, maka telah lama surga merindukannya, sedang kerinduannya tertangguhkan, menunggu Ammar menyelesaikan kewajiban dan memenuhi tanggungjawabnya. Dan tugas itu telah dilaksanakannya dan dipenuhinya dengan hati gembira.


Sumber: 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni